MENERAPKAN
PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA
A. Keselamatan
kerja pada penyambungan fiber optik.
Dalam
panyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Kebersihan
tempat maupun alat kerja.
1) Sebelum
bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi)
2) Tempat
dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain.
3) Setelah
selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan seperti
potongan optik, jelly yang menempel dan kotoran lainnya.
2. Kelengkapan
keselamatan kerja
Pekerjaan
penyambungan optik baik dalam penangan closure / sarana alat sambung maupun
penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan kerja yaitu:
1) Sarung
tangan.
2) Isolasi
/ Lak ban.
3) Kacamata
pelindung.
3. Urutan
proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.
1) Pekerjaan
penangan kabel dan sarana sambung kabel
a) Gunakan
alat / perkakas kerja yang benar.
b) Memakai
sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan kabel, pengupasan kulit kabel,
terminasi kabel.
c) Perhatikan
lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.
2) Pekerjaan
penyambungan fiber (serat) optik
a) Gunakanlah
sarung tangan.
b) Gunakan
kacamata pelindung mata (bila ada).
c) Sisa
potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara diambil
dengan lack band dan dibungkus kembali dengan lack band, kemudian dibuang ke
tempat sampah.
d) Jangan
menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang.
e) Jangan
meniup potongan fiber optik.
B. Keselamatan
kerja di jalan.
Hal-hal yang perlu dipenuhi dalam
bekerja di jalan, sbb:
1. Perijinan
2. Kewajiban
penanggung jawab lapangan
1) Memprediksi
arus lalu lintas, terutama jam sibuk.
2) Mencegah
masuknya pihak ketiga.
3) Bila
perlu menempatkan petugas lalu-lintas.
3. Penempatan
material dan peralatan kerja
1) Atur
peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas.
2) Gunakan
lampu penerangan, khususnya malam hari.
4. Cara
parkir
1) Tempatkan
kendaraan ke arah datangnya lalulintas.
2) Aktifkan
rem tangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur.
3) Ganjal
roda bagian depan maupun belakang.
4) Menyediakan
jalur bagi pejalan kaki.
5) Menyediakan
jalur bagi kendaraan umum.
5. Pemasangan
rambu pengaman
1) Tujuan
a. Untuk
memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan.
b. Untuk
mencegah terjadinya kecelakaan.
2) Jenis rambu-rambu
b. Papan
peringatan.
c. Lampu
(flashing light).
d. Safety
cone, safety bar, pagar/ tali pembatas, bendera dll.
3) Hal-hal
yang harus diperhatikan
a. Harus
dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar.
b. Harus
jelas dan nampak dari kejauhan.
c. Saat
memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada
saat pengambilan.
d. Pastikan
rambu-rambu tersebut masih berfungsi dengan baik.
4) Penempatan
rambu-rambu pengaman
C. Keselamatan
kerja di manhole
1. Didalam
MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya oksigen yang
tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu sebelum melakukan kegiatan
didalam MH harus dilakukan:
1) Ventilisasi,
pengukuran gas, dan mengeluarkan air dari dalam MH,
2) dll.
2. Hal-hal
harus diperhatikan:
1) Gunakan
tangga khusus waktu masuk kedalam MH
2) Gunakan
tali atau kantong untuk me- nurunkan/menaikkan material & peralatan.
3) Bekerja
di MH paling sedikit harus dilakukan 2 orang (1 orang harus berada diluar MH)
4) Jangan
menyalakan api di dalam MH
Ventilisasi :
Tujuan : menghilangkan gas-gas
berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1) Gunakan
ventilator MH
2) Tempatkan
pada posisi yang menguntungkan
3) Jarak
antara ujung pipa dengan dasar MH + 30 cm
4) Ventilasi
minimum 5 x volume bagian dalam MH.
5) Selama
bekerja, sebaiknya ventilasi dilakukan secara berkesinambungan.
Pengukuran udara di dalam MH
Tujuan : untuk mengetahui kandungan
udara di dalam manhole.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1) Pastikan
bahwa kondisi “Gas Detector” dalam keadaan baik
2) Pengecekan
udara minimal di 5 titik yang berbeda secara horisontal dan vertikal.
Gejala pada tubuh akibat kekurangan
oksigen
Kadar oksigen
|
Gejala
|
16 %
|
Sesak nafas, detak jantungbertambah
cepat,Sakit kepala, muntah
|
12 %
|
Sakit kepala, lemas (bisa pingsan atau
Meninggal dalam MH)
|
10 %
|
Muka pucat, sulit bernafas, pingsan
|
8 %
|
Pingsan (bisa meninggal dalam7-8
menit)Jika terus berlanjut
|
6 %
|
Pingsan dalam satu tarikan nafas.
Nafas ber-Henti dan akan meninggal dalam 6 menit
|
D. Keselamatan kerja di atas tiang
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Sebelum
menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada di dalam tanah.
2) Pasang
aksesoris sebelum tiang didirikan.
3) Saat
akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang.
4) Kenakan
sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb.
5) Hentikan
kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir.
.